SEJARAH DESA
Desa ini sudah ada sejak periode kerajaan Mataram Islam. Konon orang pertama kali yang bubak yoso
(membuka desa) adalah seorang petualang dari kabupaten Kediri Jawa
Timur bernama Dukseno. Mbah Dukseno membangun sebuah rumah yang dikenal
penduduk desa dengan rumah Pencu. Rumah itu ada di dusun Saren. Sampai
sekarang rumah itu masih ada dan dikeramatkan oleh penduduk Jajijajar.
Meski rumah itu mengalami beberapa kali renovasi, tiang rumah pertama
kali masih kokoh dan asli.
Mbah
Dukseno mempunyai tiga tiga putra bernama Sribo, Sokoro dan Jenganten.
Selanjutnya Sribo tinggal di dusun Begajah, Sokoro menempati dusun Jajar
lalu Jenganten di dusun Karang yang sekarang ikut dusun Jajar. Saren,
Begajah dan Jatijajar akhirnya menyatu menjadi satu desa bernama
Jatijajar. Selanjutnya ada dusun Kebonan dan dusun Senden. Jatijajar
sekarang terdiri lima dusun. Saren, Kebonan, Senden, Jajar dan Begajah.
Nama
jatijajar diambil dari sebuah cerita seorang penjual kayu jati yang
meletakkan dua kayu jati di atas tanah. Dalam beberapa waktu, kedua jati
tersebut tumbuh menjadi dua pohon yang berjajar. Dari kedua pohon
inilah disebut Jatijajar. Pohon jati tersebut sekarang tinggal satu
karena yang satu sudah ditebang.
MATA PENCAHARIAN
Sebagian
penduduk Jatijajar mata pencahariannya adalah sebagai petani dan
pegawai pabrik yang terletak di sekitar desa Jatijajar. Sebagian kecil
ada yang berprofesi sebagai pedagang dan pekerja bangungan.
Lahan
penduduk Desa Jatijajar lebih banyak di lereng bukit yang sumber mata
airnya dari sungai dan sendang. Air yang terus mengalir de segala musim,
menyebabkan lahan pertanian bisa terus dimanfaatkan untuk menanam
berbagai jenis sayuran.
PENDIDIKAN
Di
Desa Jatijajar terdapat dua Sekolah Dasar Negeri. Di dusun Jajar dan
Kebonan. Dua Taman Kanak-kanak, di Jajar dan Kebonan dan satu Madrasah
Ibtidaiyah di Kebonan.
KEGIATAN KEAGAMAAN
Penduduk
Jatijajar mayoritas beragama Islam. Tiap sore dan setelah maghrib,
anak-anak belajar mengaji di rumah-rumah ustadz. Di dusun Jajar, tempat
pengajian dipusatkan di masjid, begitu pula di Senden. Di dusun Kebonan
sudah memiliki tempat sendiri. Sedang di Begajah dan Saren, tempat
mengaji berada di rumah-rumah para ustadz.
Kegiatan
keagamaan untuk ibu-ibu dan bapak-bapak berjalan rutin setiap minggu
dengan agenda pembacaan Yasin yang digilir dari rumah ke rumah. Pemuda
Saren ada kegiatan rutin dwimingguan.
USAHA PEMERINTAH DESA
Pemerintah
desa Jatijajar yang dipimpin oleh kepala desa Sugiharto telah melakukan
pembangunan desa di bidang irigasi, pembangunan jalan, dan pengembangan
usaha mandiri dengan memfasilitasi home industri danbantuan bibit
pertanian.
HARAPAN PEMERINTAH DESA
Pemerintah
desa bersama masyarakat desa memprioritaskan pembangunan fisik desa
Jatijajar seperti perbaikan jalan dan pembangunan jembatan.